Kamis, 29 Maret 2012

CONDITIONAL SENTENCE


Conditional sentence

Conditional Sentences are also known as Conditional Clauses or If Clauses. They are used to express that the action in the main clause (without if) can only take place if a certain condition (in the clause with if) is fulfilled. There are three types of Conditional Sentences.


1. Tipe I memiliki pola sebagai berikut:
If clause
Result clause
If clause : If + simple present (V1/Vs)
Result clause: Simple future (will + V1atau simple present (V1/Vs)

Example:
If water evaporates,it becomes gas.
I will go to dining table if I am hungry.

             FACT :
             Mengubah kata if dengan on condition that, provided, atau unless

2. Tipe II (present-untrue condition)
Tipe II memiliki pola sebagai berikut:
If clause: If + simple past (V2)
Result clause: would + V1
NB: jika kalimat menggunakan be, maka be yang digunakan hanya ‘were’
Example:
If I were millionaire, I would buy an island and make my own country there.
She would be able to go if she didn’t sick.
FACT :
                    1. Ubah kata if menjadi because
                    2. Ubah tense menjadi simple present dan hilangkan modal
                    3. Ubah kalimat negatif menjadi positif dan sebaliknya



3. Tipe III (past-untrue condition)

If clause: If + past perfect (had+V3)
Result clause:  Would have + V3
example:
If you had told me about the problem, I would have helped you.
I wouldn’t have broken my foot if I hadn’t slipped on the stair.
FACT :
                   1. Ubah kata if menjadi because
                   2. Ubah tense menjadi simple present dan hilangkan modal
                   3. Ubah kalimat negatif menjadi positif dan sebaliknya


Minggu, 04 Maret 2012

KEMACETAN


KEMACETAN
Mungkin bagi kita sudah tidak asing lagi untuk mendengar kata MACET. Siapa yang tidak suntuk mendengar yang namanya MACET,apalagi bagi orang yang punya urusan kemudian harus menghadapi kemacetan yang cukup panjang,pasti dia akan stres atau emosinya akan tinggi. Biasanya kemacetan yang parah terjadi pada saat jam-jamnya orang sibuk beraktivitas,seperti kerja ataupun sekolah. Jika mereka sudah mengahadapi yang nama-nya macet,pasti mereka akan merasa risau,sehingga akan menjadi emosi..
Pemerintah sudah memeberikan banyak cara untuk mengatasi kemacetan, seperti yang dilakukan gubernur jakarta, yaitu dengan diadakannya busway agar warga jakarta lebih memilih naik kendaraan busway sehingga bisa mengurangi kemacetan yang terjadi. Namun apa yang terjadi, kemacetan tetap saja tidak bisa di atasi, justru volume kendaraan semakin banyak.
Selain  volume kendaraan yang cukup banyak, kemacetan suka terjadi karena banyak angkot-angkot umum yang berhenti sembarangan untuk menaik dan turunkan penumpang di jalanan,sehingga kemacetan panjangpun terjadi. Jika supir angkotnya kita marahi, namanya juga dia mencari uang untuk kebutuhan hidupnya. Selain itu juga, kemacetan kadang terjadi kadang para pengendara kendaraan memutar kendaraannya tidak pada tempatnya,meski sudah ada rambu-rambu dilarang memutar,tetapi mereka tetap memutar,dan terjadilah kemacetan.
Mungkin pemerintah sudah kehabisan cara untuk mengatsi kemacetan yang terjadi di negri ini, apa yang dilakukan pemerintah terkadang tidak sesuai dengan apa yang direncanakan. Jika mengatasi kemacetan dengan memeperlebar jalan,berati rumah-rumah yang ada di sekitar pinggir jalan yang akan di perlebar itu akan tersingkirkan.

 

        Sumber gambar: www.google.com
    Dapat kita simpulkan  dari gambar diatas, bahwa angkutan kendaraan umum nampak tidak teratur,tidak adanya pengatur lalu lintas sehingga terjadilah kemacetan seperti itu.
Kemacetan yang terjadi dapat merugikan waktu bagi mereka-mereka yang urusan yang sangat penting,apalagi jika anak-anak yang akan sekolah kemudian harus mengahadapi kemacetan sehingga mereka akan telat untuk sampai di seoklah tepat pada waktu-nya.
    Ada yang berkata,bahwa dengan naik kereta kemacetan akan berkurang, tapi fakta-nya kemacetan tetap saja terjadi, dan penumpang kereta tetap saja semakin banyak.
    Mungkin cara yang lebih baik mengatasi kemacetan yang sudah kian parah ini adalah dengan mengurangi volume kendaraan yang semakin banyak. Saat ini orang-orang semakin mudah saja mendapatkan kendaraan seperti mobil pribadi ataupun motor,karena harga jual pasar-nya yang murah atau pengadaan kredit terhadap motor dan mobil,kemudian pajak kendaraan yang cukup murah,sehingga warga lebih memilih memiliki kendaraan sendiri. Padahal sama saja jika mereka memiliki kendaraan sendiri, macet tetap saja terjadi.
    Terkadang jika pemerintah sudah membuat rencana agar kemacetan bisa diatasi, justru menimbulkan pro dan kontra bagi masyarakat. Mungkin rencana yang yang dibuat pmerintah akan merugikan mereka.
    Bingung dengan negara ini, sudah dibuat cara mengatasi KEMACETAN,namun banyak yang tidak setuju atau malah melanggar aturan-aturan. Jika kita mau mengikuti aturan-aturan yang baik demi tuntas-nya kemacetan,apa salahnya kita ikuti,karena itu demi kebaikan negara ini juga agar negara ini tidak terbelakang terus dan bisa menjadi negara maju dan bebas dari yang nama-nya KEMACETAN.
   
Karya ilmiah: Febria Monalisa